HAKIKAT GEOGRAFI
Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:
• menjelaskan konsep geografi
• menjelaskan pendekatan geografi
• menjelaskan prinsip geografi
Pengetahuan tentang bumi sudah dimiliki manusia sejak ada di bumi ini. Sebab
sejak lahir sampai akhir hayatnya, manusia tidak dapat melepaskan diri dari
pengaruh alam lingkungannya. Manusia membutuhkan berbagai unsur yang ada di
bumi, mulai dari air yang diminum, udara bersih yang dihirup, sumber makanan,
bahan pakaian, sampai tempat berlindung (rumah) dari cuaca buruk dan gangguan
binatang liar. Semuanya diperoleh manusia dari alam atau bumi ini.
Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia, timbul tuntutan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan hidup yang tidak mereka peroleh dari lingkungan tempat
tinggalnya. Begitu pula hasrat ingin tahu tentang benda dan gejala yang ada di
permukaan bumi, telah mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan ke daerah di
luar tempat tinggalnya.
Berkembangnya sistem pengetahuan ikut mendorong manusia untuk mengenal alam
dan lingkungannya lebih jauh lagi. Misalnya, perdagangan antardaerah telah
mendorong manusia untuk mengenal daerah di luar wilayahnya. Dari hasil
kunjungannya tersebut, mereka dapat mengenal kondisi alam, penduduk, dan
hal-hal lainnya. Berbagai hasil perjalanannya tersebut, kemudian diberitakan kepada
orang lain, sehingga orang lain akan tertarik untuk mengunjunginya. Inilah awal
lahirnya studi geografi yang sebelumnya merupakan suatu kisah perjalanan umat
manusia di permukaan bumi.
Pada bab ini akan dipelajari tentang hakikat geografi sebagai disiplin ilmu
dan manfaatnya bagi kehidupan manusia di permukaan bumi. Dengan mempelajarinya,
diharapkan kalian memahami berbagai konsep, pendekatan, dan prinsip yang digunakan
dalam ilmu geografi, serta ruang lingkup yang menjadi kajiannya.
Sebelumnya coba
kamu amati gambar 1.1 di atas! Kemudian berikan pemahaman kamu untuk
menyebutkan apa saja yang menjadi objek kajian geografi?
Kata Kunci :
Pengertian, prinsip, konsep, ruang
lingkup, lokasi, jarak, ruang, interrelasi.
A. PENGERTIAN GEOGRAFI
Selama sejarah
perkembangan geografi, telah banyak ahli yang mengemukakan definisi geografi.
Sebagai gambaran, di bawah ini dikemukakan definisi geografi yang
dilatarbelakangi ilmu dan pemahaman para ahli itu sendiri.
1.
Erastothenes
Geografi adalah
penulisan tentang bumi. Definisi
ini sesuai dengan perkembangan geografi pada masa itu yang membicarakan keadaan
daerahdaerah lain (geo = bumi; graphein = penulisan atau uraian).
2.
Strabo
Menyebutkan
bahwa geografi erat kaitannya dengan
karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubungan
antara berbagai tempat secara keseluruhan. Geografi sejak
perkembangannya, dimulai dari
menceritakan tentang daerah lain, sudah lebih dikhususkan lagi dan sudah adanya konsep region yaitu
daerah yang sudah mempunyai cirri khas
tersendiri dan adanya hubungan antardaerah (tempat).
3.
Karl Ritter
Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di
permukaan bumi (Different areal) dalam keragamannya.
4.
John Hanrath
Geografi adalah
pengetahuan yang menyelidiki
persebaran gejalagejala fisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan
bumi, sebab akibat dan gejala menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
5.
James E. Preston
Geografi adalah
ilmu yang berhubungan dengan
interrelasi manusia dan habitatnya. Batasan ini lebih ditekankan pada
interelasi di antara habitat manusia.
6.
R. Bintarto
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di
permukaan bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaan bumi, baik
secara fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui
pendekatan keruangan, ekologi, dan regional untuk kepentingan program, proses,
dan keberhasilan pembangunan.
7.
Seminar dan lokakarya peningkatan kualitas pengajaran geografi 1988
Geografi adalah
ilmu yang mempelajari persamaan dan
perbedaan fenomena geosfera dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam
konteks keruangan.
Jika kita
amati, makna geografi yang terdapat dalam setiap definisi di atas menjadi sangat sulit diketahui,
terlebih lagi apabila yang ditafsirkan hanya isi definisinya, tanpa mengetahui konsep, faktor, prinsip, dan
hakikat geografi itu sendiri
Dari berbagai definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut, kita dapat mengetahui paling sedikit
sesuatu yang telah dikerjakan oleh mereka
terhadap ruang permukaan bumi serta perkembangan geografi yang terjadi pada masa itu. Adapun pekerjaan ahli
geografi pada dasarnya yaitu meneliti,
menganalisis, menjelaskan, dan melukiskan tentang berbagai relasi antara manusia dengan alam sekitarnya.
B.
KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
Banyak pendapat yang menyatakan bahwa di permukaan bumi terdapat hubungan
timbal balik antara manusia dengan lingkungan alam. Pandangan tersebut, garis
besarnya sebagai berikut:
1. Kehidupan manusia dan kebudayaannya
ditentukan oleh alam.
2. Manusia dan kebudayaannya tidak ditentukan
oleh alam, tetapi manusia mempunyai peranan aktif terhadap alam, sehingga
manusia dapat memilih kebudayaannya, sedangkan alam hanya memberikan
kemungkinankemungkinan.
Kedua pandangan tersebut sampai sekarang masih banyak penganutnya, satu
sama lain saling mempertahankan. Pendapat pertama (Fisis Determinis) mempertahankan
pengaruhnya terhadap kritikan-kritikan dari pendapat kedua (Possibilis).
Pendapat pertama menyatakan bahwa faktor-faktor geografik atau alam sering
memainkan peranan yang dinamik dalam perkembangan kebudayaan manusia, berarti
alam tidak memainkan peranan yang pasif. Pendapat kedua (Possibilisme)
menyatakan bahwa hampir semua praktik kebudayaan yang spesifik tidak dengan
logis dikembalikan langsung pada alam sebagai habitat geografis semata-mata,
melainkan manusia yang memegang peranan dalam menentukan budayanya (aktif).
Berdasarkan pernyataan paham fisis determinis maupun paham possibilis, yang
terus menerus saling mempengaruhi pemikiran manusia dan saling melakukan kritikan,
maka secara sederhana dapat diambil jalan tengah, yaitu melalui beberapa
pertanyaan sebagai berikut:
1.
Berapa jauh
kebudayaan suatu wilayah atau suatu bangsa ditentukan oleh alam dan
lingkungannya?
2.
Berapa jauh
bahwa lingkungan alam dapat diubah oleh kegiatan manusia?
Selain itu, dalam kenyataan sehari-hari banyak kita temukan berbagai kenampakan
dan gejala di muka bumi yang tanpa disadari membawa kita untuk merenung dan
berpikir. Misalnya, mengapa permukaan bumi ini tidak rata, melainkan ada bagian
yang tinggi seperti dataran tinggi, bukit, gunung atau pegunungan serta ada
pula bagian-bagian yang rendah seperti lembah, palung, atau ngarai, sehingga
terdapat berbagai kawasan muka bumi yang berbeda karakteristiknya? Bagaimana
fenomena alam ini dapat terjadi? Mengapa suhu udara di wilayah pantai sangat
panas, sedangkan di pegunungan dingin? Mengapa daerah A memiliki curah hujan
tinggi, sehingga berbagai jenis tetumbuhan tumbuh subur, sedangkan daerah B
sangat gersang? Apa yang menyebabkan daerah dataran rendah sangat cocok
ditanami kelapa atau padi sawah, sedangkan di dataran tinggi cocok untuk
sayur-mayur?
Disadari atau tidak, pada hakikatnya pertanyaan-pertanyaan tersebut telah
menuntun kita ke arah pemahaman konsep-konsep geografi. Dalam mengkaji gejala
atau peristiwa dalam ruang, geografi selalu mempergunakan konsep lokasi,
hubungan timbal balik, gerakan, dan perwilayahan.
Agar dapat memahami geografi, diperlukan konsep-konsep dasar mengenai geografi
itu sendiri, artinya memahami pengertian istilah-istilah yang umum digunakan
oleh geografi sebagai disiplin ilmu. Konsep ini merupakan suatu hal yang
abstrak berkenaan dengan gejala nyata tentang geografi untuk mengungkapkan
beberapa gejala, faktor atau masalah, sehingga setiap kata mengandung arti
tersendiri.
Pemahaman geografi dimulai dari hal yang konkret secara bertahap akan menuju
kepada hal yang abstrak. Misalnya, dalam memahami atmosfera dan mempelajari
cuaca, tentu saja harus mengenal unsur-unsur cuaca, yaitu salah satunya adalah
hujan. Sebelum terjadinya hujan tentu terjadi pemanasan oleh sinar matahari
yang menimbulkan penguapan, kemudian membentuk awan, tentu saja awan apabila
berkondensasi maka akan menimbulkan hujan. Hujan yang diturunkan di suatu
tempat dapat dipengaruhi angin. Dengan demikian, angin berperan dalam
menjatuhkan hujan. Apabila hal ini terus menerus berlangsung maka dinamakan daur hidrologi.
Dari uraian di atas, dapat ditarik beberapa konsep, yaitu hujan, penguapan, awan, kondensasi, dan angin. Apabila seseorang telah dapat
membina konsepnya, maka ia akan dapat mengembangkan
generalisasi. Maksudnya bahwa pengertian goegrafi sudah tidak perlu diuraikan, baik secara denotatif maupun konotatif
lagi, melainkan secara langsung
orang yang bersangkutan dapat berbicara tanpa mendefinisikan konsep tersebut satu persatu. Generalisasi adalah hubungan atau gabungan antara dua konsep atau
lebih. Dengan demikian, pernyataan generalisasi berupa prinsip geografi. Contoh, generalisasi terdiri atas
beberapa konsep seperti berikut ini:
1.
Urbanisasi merupakan masalah sosial yang harus diatasi karena menambah padatnya kota, sedangkan commuter atau penglaju memerlukan sarana transportasi yang mendukung dari sub-urban ke wilayah-wilayah kegiatan di kota
2.
Awan Cumulonimbus dapat mendatangkan hujan besar jika telah berkondensasi dibanding dengan awan Cirrus.
3.
Erosi yang dominan terjadi di sungai
bagian hilir yaitu erosi lateral,
sehingga di daerah ini banyak dijumpai meander.
Banyak para
ahli yang memberikan konsep-konsep tentang geografi, sehingga perlu dibentuk
konsep dasar bagi perkembangan geografi di Indonesia. Untuk itu,
diselenggarakan Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang
menghasilkan kesepatan berupa 10 konsep esensial geografi, yaitu sebagai berikut:
1.
Konsep lokasi
Suatu tempat di
permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan harga.
Misalnya:
a.
Di daerah dingin orang cenderung
berpakaian tebal.
b.
Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman
akan berkurang apabila berdekatan dengan kuburan, terminal kendaraan umum,
pasar, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.
2.
Konsep jarak
Jarak
dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia cenderung akan
memperhitungkan jarak.
Misalnya:
a.
Harga tanah akan semakin tinggi apabila
mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di pedesaan.
b.
Peternakan ayam cenderung mendekati kota
sebagai tempat pemasaran, agar telur dan ayam yang dibawa ke tempat pemasaran
tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditempatkan
jauh dari kota.
3.
Konsep keterjangkauan
Hubungan atau
interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan menggunakan sarana
transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki.
Misalnya:
a.
Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat
terbang); Bandung – Jakarta (kereta api).
b.
Daerah A penghasil beras dan daerah B
penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan berinteraksi apabila tidak ada
transportasi.
c.
Suatu daerah tidak akan berkembang
apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
4.
Konsep pola
Bentuk
interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam,
hubungannya dengan pola persebaran, seperti sebagai berikut.
a.
Pola aliran sungai terkait dengan jenis
batuan dan struktur geologi.
b.
Pola pemukiman terkait dengan sungai,
jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5.
Konsep morfologi
Bentuk
permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas
manusia.
Misalnya:
a.
Bentuk lahan akan terkait dengan erosi
dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air,
dan sebagainya.
b.
Pengelompokan pemukiman cenderung di
daerah datar.
6.
Konsep aglomerasi
Pengelompokan
penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah.
Misalnya:
a.
Masyarakat atau penduduk cenderung
mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, daerah kumuh,
daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang atau pakaian bekas, dan
lain-lain.
b.
Enam puluh delapan persen industri
tekstil Indonesia berada di Bandung.
7.
Konsep nilai kegunaan
Manfaat suatu
wilayah atau daerah mempuyai nilai tersendiri bagi orang yang menggunakannya.
Misalnya:
a.
Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari
kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor dengan Cianjur, banyak dijadikan
tempat peristirahatan dan rekreasi.
b.
Lahan pertanian yang subur sangat
bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau karyawan/pegawai kantor.
8.
Konsep interaksi dan interdependensi
Setiap wilayah
tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan
wilayah lain, sehingga memunculkan adanya hubungan timbal balik dalam bentuk
arus barang dan jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain-lain. Misalnya:
gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke tempat lain seperti,
a.
Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi,
komutasi (ulang-alik), dan migrasi.
b.
Pergerakan barang (sandang) dari kota ke
desa; pangan dari desa ke kota.
c.
Pergerakan berita (informasi) melalui
radio, televisi, surat kabar dan lain-lain, terhadap pembaca atau pemirsa.
9.
Konsep differensiasi area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)
Suatu wilayah
kaitannya dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan
nilai yang terdapat di dalamnya.
Misalnya:
a.
Fenomena yang berbeda dari suatu tempat
ke tempat lain, seperti:
1)
jarak dekat, jarak sedang, atau jarak
jauh.
2)
pemukiman padat, sedang, atau jarang.
b.
Pertanian sayuran dihasilkan di daerah
pegunungan; perikanan laut atau tambak di pantai; dan padi di daerah yang
relatif datar.
10.
Konsep keterkaitan keruangan (proses keruangan)
Suatu wilayah
dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau adanya saling
keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya.
Misalnya, jika dikaji melalui peta, maka terdapat konservasi spasial
(keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D.
Sepuluh konsep
tersebut, sengaja dibuat untuk penyatubahasaan pemikiran geografi, semuanya
merupakan awal dari memahami geografi. Dengan demikian, pendidikan geografi
mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi harus mencakup sepuluh
konsep tersebut, hanya materi yang diberikan sesuai dengan jenjang
pendidikannya.
C. PENDEKATAN DALAM GEOGRAFI
Dalam
pengkajian geografi, kita mengenal tiga pendekatan utama, yaitu sebagai
berikut.
1. Pendekatan spasial (keruangan)
Ruang adalah
seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan, dan
manusia. Pendekatan keruangan menganalisis gejala atau fenomena geografis
berdasarkan penyebarannya dalam ruang. Analisis keruangan merupakan pendekatan
yang khas dalam geografi, sebab merupakan studi tentang keanekaragaman ruang
muka bumi dengan membahas masingmasing aspek-aspek keruangannya.
Aspek-aspek
ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya
masyarakatnya. Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang ahli geografi
sangat memperhatikan faktor letak, distribusi (persebaran), interrelasi serta
interaksinya. Karena itu, analisis keruangan dapat dijadikan dasar untuk
perencanaan penggunaan lahan tertentu.
2. Pendekatan ekologi (lingkungan)
Ekologi adalah
ilmu yang mempelajari interaksi antara organisma hidup dan lingkungannya.
Organisma hidup meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan lingkungan meliputi
air, tanah, dan udara. Ekologi manusia (human
ecology) adalah studi mengenai
interaksi antara manusia dan lingkungannya, atau manusia dan manusia lainnya.
Ekologi manusia sering pula disebut sebagai objek kajian geografi.
Pendekatan
ekologis menekankan hubungan antarmakhluk hidup dan komponen lingkungan hidup
lainnya. Dalam hal ini, hubungan antara manusia dan lingkungannya. Interaksinya
antara manusia dan lingkungan bersifat sebab akibat. Misalnya, kalau manusia
merusak hutan maka manusia juga akan terkena dampaknya seperti longsor. Jadi,
melalui pendekatan ini agar manusia selalu menjaga lingkungannya.
Pendekatan lingkungan didasari oleh salah satu prinsip dalam biologi, yaitu
adanya interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam analisis
lingkungan, geografi mencoba menelaah gejala saling pengaruhmempengaruhi (interaksi)
dan hubungan timbal balik (interrelasi) antara komponen fisikal (alamiah)
dengan nonfisik (sosial). Untuk lebih jelasnya, coba kalian perhatikan bagan
berikut ini.
3. Pendekatan kewilayahan (regional)
Pendekatan
kewilayahan (regional) mencoba membandingkan berbagai kawasan di muka bumi
dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan dari masing-masing
wilayah secara komprehensif. Pendekatan kompleks wilayah merupakan gabungan
antara pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Hal ini karena setiap
daerah memiliki perbedaan, baik kondisi alam maupun manusia, sehingga setiap
daerah akan melakukan interaksi dengan daerah lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Karena itu, terjadi penawaran dan permintaan akan barang dan jasa. Misalnya,
daerah yang subur dan banyak memiliki sumber daya akan banyak dikunjungi
penduduk dari daerah yang miskin sumber daya.
D.
PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI
Dalam studi
geografi, kita mengenal empat prinsip utama, yaitu prinsip persebaran,
interrelasi, deskripsi, dan korologi. Keempat pinsip ini merupakan dasar dalam
uraian, pengkajian, dan pengungkapan gejala, variabel, faktor, dan masalah
geografi (Nursid Sumaatmadja, 1988 : 42).
1.
Prinsip
persebaran, artinya bahwa gejala, kenampakan, dan masalah yang terdapat
di ruang muka bumi persebarannya sangat bervariasi. Ada yang tersebar secara
merata, bergerombol di wilayah-wilayah tertentu, ataupun sama sekali tidak
merata. Karena itu, dapat diketahui di daerah mana saja objek tersebut berada?
Bagaimana persebarannya? Misalnya, persebaran daerah rawan longsor di Jawa
Barat. Oleh karena tidak semua wilayah Jawa Barat merupakan daerah rawan
longsor maka di wilayah mana saja terdapat daerah longsor? Jawabannya terdapat
di sekitar Zona Pegunungan Selatan Jawa Barat.
2.
Prinsip
interrelasi, artinya bahwa antara komponen atau aspek-aspek lingkungan
geografi senantiasa ada hubungan timbal balik atau saling keterkaitan satu sama
lain. Prinsip interrelasi didasarkan pada hubungan antara satu gejala dengan
gejala lain atau antara objek fisik yang satu dengan objek fisik lainnya, objek
fisik dengan sosial, atau sosial dengan sosial lainnya. Misalnya, daerah
longsor sangat berkaitan dengan morfologi wilayahnya. Karena Zona Selatan Jawa
Barat merupakan wilayahpegunungan maka morfologinya berbukit-bukit, sehingga
memiliki banyak lereng yang terjal.
3.
Prinsip
deskripsi, merupakan cara pemaparan hasil pengkajian studi geografi
terhadap gejala, fenomena atau masalah yang ada. Penjelasan atau deskripsi
hasil pengkajian tersebut dapat berupa uraian, peta, chart, tabel, grafik,
citra, ataupun media lainnya. Misalnya, melalui peta dapat dilihat persebaran
daerah rawan longsor Jawa Barat.
4.
Prinsip
korologi, merupakan gabungan atau perpaduan dari ketiga prinsip di
atas. Dalam prinsip ini gejala dan permasalahan geografi dianalisis persebarannya,
interaksi dan interrelasinya dari berbagai aspek yang mempengaruhinya.
Misalnya, dapat diketahui bahwa sering terjadinya longsor di Zona Selatan Jawa
Barat karena morfologinya yang berbukitbukit. Selain itu, mungkin juga
dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang membuka hutan untuk lahan pertanian
atau memotong lereng untuk jalan.
Dalam mengakaji fenomena geosfer, keempat prinsip ini saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
E. ASPEK GEOGRAFI
1. Aspek fisik dan aspek sosial
Setelah kita
mencoba membahas apa hakikat geografi melalui berbagai pengertian, konsep,
pendekatan, dan prinsip-prinsip keilmuannya, pada kesempatan ini kita akan
mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang menjadi aspek geografi
melalui objek-objek kajiannya.
Berbagai
pengertian geografi seperti yang dikemukakan para ahli, dapatlah disimpulkan
bahwa geografi merupakan suatu ilmu pengetahuan dengan objek utamanya yaitu
bumi beserta segala isinya, termasuk di dalamnya segala peristiwa atau fenomena
yang timbul akibat adanya hubungan interaksi antara berbagai unsur fisik maupun
sosial dilihat dari konteks keruangan. Dengan demikian, secara garis besarnya
aspek-aspek geografi meliputi aspek
fisik dan aspek sosial.
Aspek fisik
dalam geografi hanya membahas unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara
lain meliputi tanah, air, iklim dengan segala proses alamiahnya. Aspek sosial
geografi mengambil manusia dengan berbagai gejalanya sebagai objek studi pokok,
seperti aspek kependudukan, aspek aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan
politiknya.
Untuk
membedakan kedua aspek tersebut, kamu dapat melihat melalui gejala-gejala
geosfer dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, terjadinya perubahan musim,
gempa bumi, meletusnya gunung berapi, pola pengaliran sungai, dan lain-lain
merupakan aspek fisik geografi. Sedangkan yang mengangkut aspek manusianya
antara lain, mobilitas penduduk, urbanisasi, masyarakat kota dengan kegiatan
industri dan perdagangannya, kegiatan pertanian di desa, dan lain sebagainya.
Kedua aspek
geografi tersebut tidak dibahas sendiri-sendiri, melainkan saling berhubungan
(korelasi) membentuk berbagai gejala dan fenomena di permukaan bumi yang tidak
terlepas dari kegiatan alam dan manusia secara bersama-sama serta saling
mempengaruhi. Misalnya, ketersediaan air tanah tergantung pada banyak
sedikitnya peresapan air ke dalam tanah. Hal ini dipengaruhi oleh jenis batuan
dan jenis penutupan lahan. Jenis penutupan lahan sangat tergantung pada
aktivitas manusia dalam mengolah lahan. Jika lahan banyak ditutup oleh
tembok-tembok karena kegiatan industri atau permukiman maka kesempatan tanah
untuk menyerap air sangat sedikit dan akibatnya cadangan air tanah akan
berkurang. Contoh lain, kegiatan pertanian di dataran rendah lebih mengandalkan
pertanian sawah (lahan basah) karena banyak tersedia air, sedangkan di
pegunungan, penduduk lebih banyak mengusahakan perkebunan atau pertanian lahan
kering karena lebih mengandalkan hujan sebagai sumber airnya.
Coba kamu cari
gejala-gejala geografis lainnya dalam kehidupan seharihari yang mencerminkan
hubungan antara aspek fisik dan aspek manusia!
2. Ruang lingkup geografi
Seperti telah
dikemukakan sebelumnya bahwa studi geografi meliputi analisa gejala fisik
(alam) dan sosial (manusia), dan meliputi pula analisa penyebarannya,
interelasinya, dan interaksinya dalam ruang. Melihat analisa gejala yang
dipelajari, geografi selalu mempertanyakan apa (What) yang
terjadi di permukaan bumi? Di mana (Where) ruang atau tempat terjadinya? Mengapa (Why) gejala tersebut terjadi? Kapan (When)
waktu terjadi atau berlangsungnya? Siapa
(Who) yang terlibat
dalam gejala yang terjadi? Bagaimana (How) keterkaitan antara manusia
dengan manusia, manusia dengan alam, dan alam dengan alam yang berpengaruh
terhadap kehidupan manusia, serta untuk kepentingan
apa (What for)?
Dengan
demikian, ruang lingkup geografi cukup luas dan mendasar. Untuk melihat apa dan
bagaimana ruang lingkup geografi, Daldjoeni
mengemukakan pokok-pokok telaah geografi sebagai berikut.
a.
Ukuran, bentuk, dan aneka gerakan bumi.
b.
Persebaran serta posisi masa daratan dan
wujud perairan.
c.
Batuan, struktur dan berbagai relief
permukaan bumi.
d.
Air yang ada di berbagai samudra, lautan,
serta seluk beluk gerakannya.
e.
Pola persebaran dunia tumbuhan dan hewan.
f.
Atmosfer dengan gejala-gejala di dalamnya
serta pola-pola iklim yang terdapat di permukaan bumi.
g.
Ras-ras umat manusia dan persebarannya
yang berdasarkan unit kenegaraan.
h.
Aneka bentuk kegiatan manusia dalam
rangka menegakkan perekonomian.
i.
Bermacam-macam ciri dan jenis pemukiman
manusia yang ada.
j.
Ciri-ciri sosial dan budaya masyarakat
manusia
k.
Pengaturan umat manusia secara politis
dan relasi antarmereka.
Dari beberapa
hal tersebut, jelaslah bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas dari aspek
fisik dan aspek manusia yang menjadi obyek studinya. Dalam ruang lingkup inilah
tercermin sifat karakteristik geografi sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan
dan bidang studi yang berbeda dengan ilmu pengetahuan dan bidang studi lainnya.
3. Objek studi geografi
Banyak ahli
telah mengemukakan objek geografi, akan tetapi semuanya tampak berbeda. Apabila
diurutkan kembali, akan tampak bahwa objek geografi terdiri atas dua aspek
yaitu material dan formal.
a. Objek material
Objek material
geografi adalah geosfer yang
terdiri atas litosfer, hidrosfer, atmosfer,
biosfer, dan antroposfer,
dengan menekankan antroposfer sebagai makhluk
yang paling berperan dalam biosfer. Unsur-unsur ini, sebenarnya dikaji pula oleh bidang ilmu lain
seperti litosfer oleh geologi, atmosfer oleh klimatologi, geofisika dan meteorologi, hidrosfer oleh
hidrologi, biosfer oleh biologi,
dan antroposfer oleh sosiologi, antropologi, politik, ekonomi, dan lain sebagainya.
Di manakah
letak geografi? Geografi mempelajari ilmu kebumian dan kehidupan manusia secara terintegrasi. Bagaimana hubungan dan
pengaruhnya secara timbal baik
antara faktor fisikal dan manusia tersebut secara menyeluruh. Karena itu, ilmu geografi berada di
dua pijakan, yaitu antara ilmu alam dan
ilmu sosial.
Geografi
mempelajari semua lapisan tersebut dengan menggunakan pendekatan kelingkungan dan kewilayahan serta dalam konteks
keruangan, sebagaimana
dijelaskan dalam pendekatan geografi di atas. Pendekatan kelingkungan dalam geografi artinya selalu melilhat bagaimana
hubungan dan keterkaitan aspek
fisik dan makhluk hidup lainnya di permukaan bumi. Pendekatan kewilayahan atau regional adalah
melihat ruang sebagai wadah yang mempunyai keunikan atau perbedaan dengan wilayah lainnya sebagai hasil
interrelasi dan integrasi
antara aspek fisik dan manusia yang ada di dalamnya. Konteks keruangan artinya geografi selalu melihat
ruang dalam pengertian tiga dimensi yaitu atas (atmosfer), bawah (litosfer), dan luasan (hidrosfer, biosfer,
dan antroposfer).
Geografi selalu
melihat pola penyebaran suatu fenomena dalam ruang atau permukaan bumi. Bagaimana keterkaitan fenomena dengan
fenomena lain di suatu tempat,
fenomena suatu tempat dengan fenomena lain di lain tempat, dan bagaimana pengaruh suatu fenomena atau gejala
terhadap fenomena atau gejala
lain dalam ruang yang lebih jelas.
Adapun yang
menjadi ciri-ciri geografi adalah sebagai berikut.
1)
Geografi melihat permukaan bumi sebagai
lingkungan hidup manusia, dan lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan
manusia.
2)
Geografi melihat penyebaran manusia dalam
ruang dan bagaimana ruang dengan segala sumber dayanya.
3)
Geografi melihat ciri khas suatu daerah,
sehingga persamaan dan perbedaan wilayah di permukaan bumi dapat dilihat dengan
jelas.
4)
Dalam mempelajari suatu fenomena atau gejala,
geografi selalu mengaitkannya dengan unsur letak, jarak, penyebaran,
interrelasi, gerakan, dan regionalisasi.
Contoh dalam
mengkaji masalah banjir, geografi tidak hanya melihat luas, genangan,
kedalaman, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, tetapi juga dikaji
bagaimana latar belakang timbulnya banjir, bagaimana penggunaan lahan di daerah
hulu, penggarapan lahan, kemiringan lerengnya, intensitas hujan dan faktor
sosial budaya penduduk di daerah hulu sungai seperti jumlah dan kepadatan
penduduk, pemilikan lahan, cara penggarapan lahan, tingkat pendidikan,
pendapatan, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya dalam memanfaatkan lingkungan.
Kemudian juga dilihat bagaimana peranan daerah hilir sebagai daerah limpasan
air seperti lebar dan kedalaman sungai, penggunaan lahan dan faktor sosial
budaya ekonomi penduduknya di sekitar sungai.
b. Objek formal
Objek formal
geografi adalah cara pandang dan cara berpikir terhadap gejala yang ada di
permukaan bumi, baik keadaan fisik maupun keadaan sosialnya. Cara pandang
geografi terhadap objek formal dapat dilihat dari organisasi keruangan (spatial setting) yang meliputi:
1)
pola persebaran gejala tertentu di
permukaan bumi (spatial pattern);
2)
keterkaitan atau hubungan sesama
antargejala tersebut (spatial system);
3)
perkembangan atau perubahan yang terjadi
pada gejala tersebut (spatial process).
Dari pandangan
objek formal, akan muncul beberapa pertanyaan yang dikenal dengan 5 WH. Maksudnya untuk mengetahui
gejala-gejala yang terdapat di permukaan bumi, sehingga jelas hasil uraiannya
sebagai cara pandang geografi, yaitu sebagai berikut.
1) What Pertanyaan untuk mengetahuai apa
yang terjadi?
2) Where Pertanyaan khas geografi mengenai lokasi atau persebaran fenomena atau
gejala di permukaan bumi, dengan tujuan untuk mengetahui di mana peristiwa itu terjadi?
3) When Merupakan peristiwa awal yang mnejelaskan
terjadinya suatu gejala atau fenomena. Pertanyaan ini untuk mengetahui kapan peristiwa itu terjadi?
4)
Why Pertanyaan ini maksudnya untuk
mengetahaui mengapa peristiwa tersebut
dapat terjadi?
5) Who Mencari pelaku terjadinya suatu
peristiwa, agar kita mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya
peristiwa tersebut atau yang terlibat di dalamnya?.
6)
How Mencari
penyelesaian suatu masalah apabila peristiwa yang terjadi sudah tampak
gejala-gejalanya dan akibat yang ditimbulkannya. Pertanyaan ini untuk mencari
jawaban dari bagaimana peristiwa tersebut seharusnya diselesaikan dengan baik?
Contoh
penggunaan 5WH di atas dapat digunakan untuk mengkaji bencana Tsunami, sebagai
berikut.
1)
(What)
Apa yang terjadi? Bencana alam Tsunami
2)
(Where)
Di mana terjadi bencana tersebut? Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan
sebagian Provinsi Sumatera Utara bagian barat.
3)
(When)
Kapan terjadi bencana tsunami tersebut? Pada hari Minggu pagi, tanggal 26
Desember 2004, sekitar pukul 08.40 WIB.
4)
(Why)
Mengapa terjadi bencana tersebut? Karena terjadinya pergerakan (dislokasi dan
deformasi) lempeng tektonik Samudera Hindia-Australia yang bergesekan dengan
lempeng tektonik Benua Eurasia (Bagian Sumatra), sehingga terjadi gempa bumi
berkekuatan 9,2 skala richter di dasar laut Samudera Hindia. Akibatnya air laut
yang berada di atasnya terpengaruh dan menjadi gelombang besar (Tsunami), kemudian
menyapu kota serta desa-desa yang berada di sepanjang pantai barat Aceh dan
sekitarnya.
5)
(Who)
Siapa yang menyebabkannya? Tenaga yang berasal dari dalam bumi (tenaga endogen)
yang mengakibatkan terjadinya gempa dan tenaga dari luar bumi (tenaga eksogen)
berupa gelombang Tsunami.
6)
(How)
Bagaimana cara menanggulanginya? Daerah sepanjang pantai barat Pulau Sumatera
merupakan daerah yang berpotensi sering terjadi gempa bumi dan Tsunami. Oleh
karena itu, cara penanggulangan bencana tersebut antara lain dengan cara
sebagai berikut.
a)
Pembuatan
undang-undang untuk tidak mendirikan bangunan permanen apalagi berbentuk kota
besar di sepanjang daerah jalur gempa dan tsunami yang tertuang dalam
undang-undang perencanaan wilayah.
b)
Memberikan
penyuluhan (public education) kepada penduduk tentang kondisi geologis daerah
yang berpotensi terjadinya gempa bumi dan tsunami. Dengan demikian, mereka
tetap selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi yang disertai
tsunami.
c)
Pengembangan
sistem pemantauan terhadap gempa dan tsunami.
d)
Pengembangan
sistem peringatan dini di daerah rawan gempa dan tsunami.
Tema yang paling mendasar dari objek formal geografi
adalah region, yaitu kesatuan daerah yang menunjukkan karakteristik tertentu
atau ciri khas yang dapat dibedakan dengan daerah lainnya. Karakteristik atau
ciri khas suatu tempat itu dapat berupa karakteristik aspek fisik, manusia,
atau gabungan keduanya. Banyak cara untuk menentukan region tergantung pada
kriteria apa yang akan dipergunakan (fisik, sosial, aktivitas ekonomi, budaya,
politik, bahasa, agama, etnik, dan sebagainya). Ruang lingkup atau cakupan
region pun dapat meluas mulai dari desa, kota, kabupaten, propinsi, negara,
sampai himpunanhimpunan internasional, contohnya region Asia Tenggara. Regionalisasi
pada dasarnya adalah pengumpulan dan pengklasifikasian atau pengelompokan wilayah
ke dalam wilayah yang sejenis. Dari pengelompokan tersebut, akan tampak daerah
yang menunjukkan persamaan dan perbedaan.
4. Struktur geografi
Agar ilmu geografi dapat menjelaskan setiap fenomena
geosfer yang menjadi kajiannya, dibutuhkan ilmu-ilmu penunjang. Sebab di dalam
sistem pengetahuan, geografi berada dalam dua bagian ilmu, yaitu di satu pihak
mempelajari halhal yang bersifat eksak dan di lain pihak mempelajari hal-hal
yang bersifat sosial. Dengan demikian, tampaklah dengan jelas bahwa geografi
tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya dukungan dari ilmu penunjang lainnya.
Geografi yang
memisahkan kajian antara geografi fisik dan geografi manusia sudah banyak
ditinggalkan dan melahirkan struktur geografi yang terintegrasi. Dalam geografi
yang terintegrasi, seluruh cabang ilmu geografi tidak ditonjolkan dalam
struktur ilmu. Geografi terintegrasi menonjolkan pendekatan ilmunya, yaitu
analisis keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan. Ketiga pendekatan tersebut
dibedakan atas teoritis dan aplikasinya. Perhatikan bagan struktur geografi
berikut ini.
Berdasarkan
bidang kajian, geografi terbagi atas tiga cabang ilmu yaitu sebagai berikut.
a. Geografi fisik
Geografi fisik
mempelajari bentang lahan (Landscape) yaitu bagian ruang dari
permukaan bumi yang dibentuk oleh interaksi dan interdependensi bentuk lahan.
Perhatian utama geografi fisik adalah lapisan
hidup (Life layer) dari
lingkungan fisik, yaitu zone tipis dari daratan dan lautan yang di dalamnya terdapat
sebagain besar kehidupan. Adapun ilmu-ilmu yang menunjang geografi fisik adalah
sebagai berikut.
1)
Meteorologi dan klimatologi, merupakan
ilmu yang mempelajari gejala cuaca di atmosfer.
2)
Oceanografi adalah ilmu pengetahuan dan studi eksplorasi mengenai lautan serta
semua aspek yang terdapat di dalamnya termasuk sedimen, batuan yang membentuk
dasar laut, interaksi antara laut dengan atmosfer, pergerakan air laut serta
tenaga yang menyebabkan adanya gerakan tersebut baik tenaga yang berasal dari
dalam maupun yang berasal dari luar.
3)
Hidrologi mempelajari gerakan dan distribusi air di bumi.
4)
Hidrografi adalah suatu cabang ilmu geografi fisik yang berhubungan dengan
penelitian dan pemetaan air di permukaan bumi.
5)
Geologi menjelaskan bagaimana bumi terbentuk dan bagaimana bumi berubah dari
waktu ke waktu.
6)
Geomorfologi mempelajari bentuk permukaan lahan dan sejarahnya.
7)
Ilmu tanah adalah ilmu yang mempelajari hal ihwal atau sifat-sifat tanah.
8)
Geografi tanah
ialah ilmu yang mempelajari tentang tanah, meliputi sifat, genesis,
penyebaran, dan penerapannya terhadap kehidupan manusia.
9)
Biologi adalah ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup, baik manusia maupun
tumbuhan dan hewan.
10)
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran organisme dalam ruang dan
waktu, serta faktor-faktor yang memengaruhi, membatasi atau menentukan pola
penyebaran jarak.
b. Geografi manusia
Geografi
manusia mempelajari manusia dalam ruang, termasuk jumlah penduduk, penyebaran
penduduk, dinamika penduduk, aktivitas ekonomi, politik, sosial dan budayanya.
Cabang geografi manusia di antaranya sebagai berikut.
1)
Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk
mencapai kemakmuran, gejala-gejalanya dan hubungan timbal balik dari usaha
tersebut.
2)
Geografi
ekonomi membahas bagaimana manusia mengeksploitasi sumber daya alam,
menghasilkan barang dagangan, pola lokasi, dan persebaran kegiatan industri,
serta seluk beluk komunikasi.
3)
Politik adalah kegiatan pada suatu negara yang berhubungan dengan proses untuk
menentukan tujuan-tujuan yang telah dipilih oleh suatu Negara dalam rangka
mencapai tujuan yang akan dicapai oleh negara itu sendiri.
4)
Geografi
politik mempelajari unit-unit politik, wilayahnya, perbatasan, serta
ibukotanya dengan unsur-unsur kekuatan nasional dan politik internasional.
5)
Demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahanperubahan penduduk.
6)
Geografi
penduduk adalah cabang disiplin geografi yang membicarakan variasi-variasi
kualitas ruang dalam demografi dan nondemografi dari penduduk manusia dan
konsekuensi-konsekuensi sosial dan ekonomi yang berasal dari rangkaian
interaksi dengan suatu rangkaian khusus dari kondisi-kondisi yang terdapat di
dalamnya yang diberikan oleh suatu unit atau daerah.
c.
Geografi teknik
Geografi teknik
mempelajari cara-cara memvisualisasikan dan menganalisis data dan informasi
geografis dalam bentuk peta, diagram, foto udara dan citra hasil penginderaan
jauh. Cabang ilmu geografi teknik yaitu sebagai berikut.
1)
Kartografi adalah ilmu dan seni membuat peta yang menyajikan hasilhasil ukuran dan
pengumpulan data berbagai unsur permukaan bumi yang telah dilakukan oleh
surveyor, geograf, kartograf, dan lain-lain.
2)
Penginderaan
jauh adalah ilmu dan seni yang memperoleh informasi mengenai
objek, daerah, atau gejala dengan menganalisis data yang diperoleh dengan
menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang
dikaji.
3)
Sistem
Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi berbasis komputer
yang dapat menyimpan, mengelola, memproses, menganalisis data geografis dan
nongeografis serta menyediakan informasi dan grafis secara terpadu.
Menelaah setiap
gejala di permukaan bumi, geografi tidak memilahkan aspek fisik dan manusia,
tetapi selalu memadukan keduanya, aspek fisik dan manusia ditelaah secara
terintegrasi. Perpaduan antara geografi fisik dan geografi manusia secara
faktual di lapangan menghasilkan geografi regional. Regional adalah geosfer
ditelaah dengan menggunakan pendekatan geografi, sehingga regional adalah objek
formal dari ilmu geografi.
Kalau geologi mempelajari batuan, geomorfologi mempelajari bentuk lahan,
ilmu tanah mempelajari keadaan
fisik tanah, klimatologi mempelajari
iklim, meteorologi mempelajari
cuaca. Semua itu menganalisis kebumian secara murni tanpa diintegrasikan dengan
kehidupan manusia. Demikian pula ilmu politik, sosiologi, ekonomi, dan
demografi mempelajari manusia secara murni, geografi mempelajari kehidupan
manusia dan kebumian secara terpadu.
Contoh dalam
mempelajari penduduk. Demografi membahas
tentang jumlah, pertumbuhan, kepadatan dan penyebaran penduduk. Geografi
mempelajari jumlah, pertumbuhan dan penyebaran penduduk dalam kaitannya dengan
aspek fisikal, seperti mengapa di daerah dataran penduduknya lebih banyak bila dibandingkan
dengan daerah pegunungan, mengapa penduduk di daerah dataran cenderung menyebar
secara merata, sedangkan di pegunungan mengelompok, mengapa pertumbuhan
penduduk di suatu wilayah tinggi atau rendah, factor fisik dan sosial budaya
apa yang berpengaruh dan sebagainya.
Contoh lain
dalam mempelajari pertanian, ahli
agronomi mempelajari cara bercocok tanam, ahli ekonomi mempelajari biaya produksi, pengeloalan dan
pemasaran, ahli geografi mempelajari
lokasi berbagai jenis usaha tani di permukaan bumi, bagaimana kaitannya dengan
aspek fisik seperti iklim, kemiringan lereng, ketinggian, tata air, aspek
sosial seperti cara bertani, penerapan teknologi, modal, pemilikan lahan,
kebijakan pemerintah, dan adat istiadat dalam bercocok tanam.
F. MANFAAT ILMU GEOGRAFI
Banyak sekali
manfaat yang dapat diambil dari ilmu geografi. Secara umum manfaat geografi
ialah membantu dalam memahami kondisi negara sendiri dan memahami dunia.
Memahami negara sendiri karena dengan belajar geografi akan mengetahui
kelebihan dan kekurangan negara sendiri, baik keadaan alamnya maupun kondisi
manusianya, sehingga menumbuhkan perasaan nasionalisme. Selain itu, dalam
rangka otonomi daerah, keberadaan geografi sangat diperlukan untuk mengetahui
potensi daerahnya.
Memahami dunia
sangat penting karena tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini sudah memasuki era
globalisasi. Apa yang terjadi di belahan bumi lain akan segera diketahui,
sehingga diperlukan pengetahuan tentang geografi Negara lain. Misalnya, Perang
Irak, Badai Katrina di Teluk Meksiko, dan Kerusuhan di Perancis. Selain itu,
dengan mempelajari geografi akan mengetahui kelemahan dan kelebihan negara
lain, yang menyangkut sumber daya alamnya maupun manusianya. Misalnya, dengan
belajar geografi dapat diketahui bahwa Jepang merupakan negara miskin akan
sumber daya alam, tetapi dari segi penduduknya memiliki kualitas yang baik,
sehingga dapat dijadikan dasar untuk merencanakan hubungan kerjasama yang
saling menguntungkan dengan negara Jepang.
Ringkasan
Geografi
merupakan suatu ilmu pengetahuan dengan objek utamanya ialah bumi beserta
segala isinya termasuk segala peristiwa atau gejala atau fenomena yang timbul
akibat adanya hubungan interaksi antara berbagai unsure fisik maupun sosial
dilihat dari konteks keruangan. Berdasarkan hasil Seminar dan Lokakarya
Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi tahun 1988, geografi adalah ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfera dengan sudut pandang
kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.
Geografi
bertujuan untuk memahami hal-hal yang menyangkut: penyebaran fenomena di atas
permukaan bumi; hubungan antarfenomena di suatu tempat; hubungan suatu fenomena
dengan fenomena di tempat lain; efek suatu fenomena pada fenomena lain; variasi
suatu fenomena dari satu tempat ke tempat lain; mengapa suatu fenomena terdapat
di suatu tempat, sedangkan di tempat lain tidak ada; difusi keruangan dan
fenomena; lokasi dan lokalisasi suatu fenomena; akibat suatu tindakan pada
suatu tempat terhadap fenomena lain di tempat lain; manfaat dan kegunaan suatu
fenomena atau tindakan guna meningkatkan kesehajteraan manusia dan pembangunan.
Dalam mengkaji
gejala atau peristiwa dalam ruang, geografi selalu mempergunakan konsep lokasi,
hubungan timbal balik, gerakan dan perwilayahan. Sepuluh konsep esensial
(dasar) geografi, yaitu konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, pola, morfologi,
aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi dan interdependensi, diferensiasi areal,
dan keterkaitan keruangan.
Untuk lebih
memahami dalam mengkaji ilmu geografi digunakan tiga pendekatan, yaitu
pendekatan spasial (kerungan), pendekatan ekologi (lingkungan), dan pendekatan
kompleks wilayah (regional) Selain konsep dan pendekatannya, juga terdapat
prinsip-prinsip dasar geografi seperti prinsip persebaran, interrelasi, deskripsi,
dan korologi (keruangan).
Objek geografi
terbagi menjadi dua yaitu objek material adalah geosfer yang terdiri atas litosfer, hidrosfer¸ dan antroposfer dengan menekankan antroposfer
sebagai makhluk yang paling berperan di dalam biosfer; dan objek formal
geografi adalah cara pandang dan cara berpikir terhadap gejala yang ada di
permukaan bumi, baik keadaan fisik maupun keadaan sosialnya.
Berdasarkan
bidang kajiannya, geografi terbagi atas tiga cabang ilmu yaitu geografi fisik,
geografi manusia, dan geografi teknik.
GLOSARIUM
Ekologi : ilmu yang mempelajari interaksi antara organisma hidup dan
lingkungannya
Fenomena : hal-hal yang
dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterapkan secara ilmiah; gejala.
Fisis
Determinis : aliran atau paham dalam geografi mengenai kehidupan manusia dan
kebudayaannya ditentukan oleh alam.
Geosentrik : pandangan
yang dikemukakan oleh Aristoteles (350
SM) dan kemudian dikembangkan oleh Ptolemaeus
(140 M) menyatakan bumi sebagai pusat, semua benda langit beredar
mengelilingi bumi.
Hakekat : intisari atau dasar.
Heliosentrik : pandangan
yang dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus (1973) yang menyatakan bahwa matahari
sebagai pusat bagi planet-planet yang beredar mengelilinginya.
Konsep : pengertian abstrak tentang suatu hal.
Logografi : ilmu yang menceritakan berbagai tempat di muka bumi sebagai hasil
penjelajahan ke berbagai penjuru dunia.
Lokasi : letak, tempat.
Pendekatan kewilayahan
: melihat ruang sebagai wadah yang mempunyai keunikan atau perbedaan dengan wilayah
lainnya sebagai hasil interrelasi dan integrasi antara aspek fisik dan manusia yang
ada di dalamnya.
Possibilisme : aliran atau
paham dalam geografi di mana manusia dan kebudayaannya tidak ditentukan oleh
alam, tetapi manusia mempunyai peranan aktif terhadap alam, sehingga manusia
dapat memilih kebudayaannya, sedangkan alam hanya memberikan
kemungkinan-kemungkinan.
Region : suatu kawasan di permukaan bumi yang memiliki karakteristik khas,
sehingga dapat dibedakan dengan wilayah-wilayah lain.
Ruang : seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan,
dan manusia.
Ruang lingkup : luasnya subjek yang tercakup.
Spesifik : khusus; bersifat khusus; khas.
Urbanisasi : perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Kegiatan kelompok
1.
Buatlah kelompok belajar di dalam kelas
kamu, masing-masing kelompok berjumlah 3-4 orang!
2. Identifikasi fenomena di sekitar tempat
tinggalmu sebagai objek kajian geografi dengan menggunakan prinsip geografi.
Kemudian buat hasilnya di buku tugasmu dengan mengikuti format berikut.
3. Carilah artikel atau berita dari koran atau majalah tentang peristiwaperistiwa bencana alam. Analisis artikel tersebut melalui isian tabel berikut!
3. Carilah artikel atau berita dari koran atau majalah tentang peristiwaperistiwa bencana alam. Analisis artikel tersebut melalui isian tabel berikut!
Tugas
mandiri
Identifikasi fenomena di sekitar tempat
tinggal kamu sebagai objek kajian geografi dengan menggunakan rumus 5W1H. Hasil
analisis kamu dibuatkan dalam buku tugasmu dengan mengikuti format berikut.
Kemudian, diskusikan hasil analisis tersebut dengan teman-teman sekelasmu dan
buatlah resumenya!
UJI KOMPETENSI
I. Pilihan Ganda
Berilah
tanda silang pada jawaban yang paling tepat.
1.
Lahirnya studi geografi, yaitu ....
a. sejak
abad pertengahan
b. sejak
orang melakukan perjalanan atau penjelajahan di muka bumi
c. sejak
manusia mengenal tulisan
d. sejak munculnya
cerita tentang keadaan muka bumi
e. sejak manusia hidup secara nomaden
2.
Istilah geografi pertama kali
dikemukakan oleh ....
a.
Erathosthenes d.
Karl Ritter
b. Strabo e.
John Hanrath
c. J.E. Preston
3.
Geografi adalah penulisan tentang bumi.
Definisi ini dikemukakan oleh ....
a. Karl
Ritter d.
Eratosthenes
b. John
Hanrath e.
J.E. Preston
c. Strabo
4. Menurut aliran
fisis determinis, kehidupan manusia ditentukan oleh ....
a. manusia itu sendiri d.
teknologi
b. ilmu pengetahuan e.
alam
c. budaya manusia
5. Pandangan aliran
possibilisme ialah ....
a. manusia
sebagai pandangan yang pasif
b. manusia
tunduk pada alam
c. alam
hanya memberi kemungkinan produktivitas pada manusia
d. budaya
manusia menentukan alam
e. karakter
manusia ditentukan oleh alam
6. Geografi mungkin
akan memiliki objek yang sama dengan ilmu-ilmu lain, terutama dalam objek ....
a. material d.
kajian
b. fungsional e.
ruang lingkup
c. formal
7. Objek material
geografi, yaitu ....
a. antroposfera d.
troposfera
b. geosfera e.
hidrofera
c. oceanografi
8. Di bawah ini
yang bukan merupakan konsep dasar geografi yaitu ....
a. pola d.
aglomerasi
b. budaya e.
lokasi
c. jarak
9. Berikut ini
ialah tujuan mempelajari geografi, kecuali ....
a. memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir analisis geografis dalam memahami gejala
geosfer
b. memiliki kemampuan untuk menguasai bumi
c. memupuk rasa cinta pada tanah air
d. menghargai keberadaan negara asing
e. mengetahui berbagai fenomena geosfer yang terjadi
10. Prinsip ilmu geografi yang merupakan dasar atau kunci
pertama dalam kajian ilmu geografi yang dapat menggambarkan prinsip-prinsip
lainnya, disebut ....
a. interrelasi d.
korologi
b. persebaran e.
jarak
c. deskripsi
11. Penduduk dunia cenderung menempati
wilayah-wilayah yang banyak memiliki cadangan air dengan topografi yang datar.
Dalam geografi, fenomena tersebut sesuai dengan salah satu konsep esensialnya,
yaitu ....
a. jarak d. keterjangkauan
b. aglomerasi e. kemudahan
c. lokasi
12. Saat ini,
istilah ilmu bumi sudah tidak tepat lagi untuk menyebut geografi karena ....
a. ilmu yang mempelajari manusia
b. pengertiannya sama dengan geologi
c. sudah ketinggalan zaman
d. geografi adalah ilmu tentang wilayah
e. ilmu bumi sudah berubah menjadi geografi
13. Gejala yang terdapat pada suatu
daerah akan berkaitan dengan gejala di daerah lainnya. Hal ini merupakan
perwujudan konsep ....
a. interaksi keruangan d.
perbedaan wilayah
b. relasi wilayah e. keunikan
wilayah
c. persamaan wilayah
14. Pertanyaan
yang merupakan ciri khas geografi yaitu ....
a. what d.
when
b. where e.
how
c. why
15. Suatu
lokasi pengertiannya akan menjadi tempat apabila ....
a. menunjukkan posisi suatu daerah
b. memiliki informasi tertentu
c. dapat menunjukkan kaitannya dengan
daerah lain
d. mudah dijangkau
e. menunjukkan interaksi dengan objek lainnya
16. Pendekatan geografi dalam
menganalisis gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya ialah
....
a. keruangan d. deskripsi
b. kelingkungan e. interrelasi
c. kompleks wilayah
17. Dalam
mengkaji proses terbentuknya bumi, geografi dibantu oleh ilmu penunjang, yaitu
....
a. geologi d. ilmu
tanah
b. geomorfologi e. biologi
c. hidrologi
18. Untuk memvisualisasikan data dan
informasi geografis dengan menggunakan teknik komputer diperlukan cabang
geografi teknik, yaitu ....
a. kartografi
b. penginderaan jauh
c. sistem informasi geografis
d. interpretasi foto udara
e. interpretasi citra
19. Karawang saat ini merupakan kawasan lumbung
padi Jawa Barat, tetapi belum tentu untuk masa yang akan datang. Hal ini
merupakan contoh dari konsep ....
a. keunikan wilayah d.
interaksi keruangan
b. lokasi relatif e. perubahan
yang terus menerus
c. relasi wilayah
20. Konsep
geografi yang akan muncul dalam mengkaji fenomena banjir adalah ....
a. hujan, permukiman, lereng, hutan
b. erosi, tebing, air, tanah, batuan
c. kerusakan hutan, hujan, sungai, sampah
d. sedimentasi, tanah, vegetasi, muara
e. sampah, permukiman, dataran rendah, erosi
II. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara tepat!
1.
Jelaskan tentang konsep geografi yang
menyatakan bahwa manusia sebagai ekologi yang dominan!
2.
Jelaskan yang dimaksud dengan aglomerasi?
3.
Apa yang kalian ketahui tentang region?
4.
Mengapa ilmu geografi memerlukan ilmu
penunjang lainnya?
5.
Jelaskan pendekatan keruangan dalam
kajian geografi!
6.
Jelaskan proses terjadinya banjir dengan
menggunakan prinsip geografi!
7.
Mengapa pendekatan regional dianggap
sebagai kajian yang paling komprehensif dalam studi geografi?
8.
Jelaskan mengapa ekonomi dikatakan
sebagai ilmu bantu geografi!
9.
Jelaskan aktivitas perdagangan jika
dikaji berdasarkan pendekatan kompleks wilayah!
10.
Jelaskan perbedaan antara objek materal dan
formal geografi!
Refleksi
1.
Setelah kamu membaca dan mempelajari
ruang lingkup, prinsip, dan studi geografi pada bab ini. Bagaimana tanggapan
kamu?
2.
Manfaat apa yang kamu dapatkan setelah
mempelajari bab ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar