Selasa, 08 Mei 2018

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
(Sumber: Edi Prahasta, 2005: 357)
Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:
• merumuskan konsep dasar Sistem Informasi Geografi (SIG)
• mengidentifikasi komponen-komponen Sistem Informasi Geografi
• melakukan tahapan kerja Sistem Informasi Geografi
• mengaplikasikan Sistem Informasi Geografi dalam menentukan suatu lokasi usaha
• mengidentifikasi beberapa manfaat Sistem Informasi Geografi dalam kajian geografi
PETA KONSEP
Perkembangan teknologi yang semakin cepat serta diiringi oleh kebutuhan informasi yang terkait dengan lokasi di permukaan bumi, telah mengembangkan berbagai inovasi dalam bidang pemetaan yang semakin canggih. Teknologi komputer dalam bidang pemetaan ini lebih dikenal dengan istilah Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG. Inovasi ini tentunya telah menghasilkan peta sebagai salah satu alat geografi dengan tampilan yang lebih menarik, akurat, dan cepat dalam proses pembuatannya. Hal ini semata-mata, untuk memenuhi berbagai kebutuhan terhadap informasi geografis yang semakin meningkat jumlahnya.
Pada bab empat ini, Anda akan mempelajari tentang SIG sebagai suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponennya serta berbagai tahapan kegiatan yang dilakukan dan aplikasinya. Dengan mempelajarinya, diharapkan kamu mengenal dan memahami hakikat serta proses kegiatan SIG dalam memenuhi kebutuhan informasi permukaan bumi.
Kamu perhatikan contoh peta hasil SIG pada gambar 4.1! Peta tersebut memberikan informasi tentang beberapa wilayah yang akan dilalui badai. Dari gambar tersebut, kita dapat melihat bahwa peta hasil SIG tidak hanya menampilkan informasi lokasi, melainkan juga tentang berbagai gejala dan fenomena geografis yang terjadi di suatu wilayah. Selain itu, peta akan mudah diubah dan diakses cepat sesuai dengan data yang ada. Coba sekarang kamu berikan tanggapannya tentang kelebihan apa lagi yang bisa diberikan dari peta hasil SIG tersebut!?
Kata Kunci : Sistem informasi geografis, overlay, konversi
A. KONSEP DASAR SIG
Sistem Informasi Geografis sebenarnya berawal dari sistem perpetaan. Berdasarkan sejarah awal penggunaannya, diawali pada saat perang revolusi Amerika (American Revolutionary War) telah dilakukan penggambaran berbagai tema peta dalam suatu kerangka peta dasar dengan ukuran skala yang sama. Atlas yang menggambarkan penduduk, geologi dan topografi dalam laporan kedua yang dibuat Irish Railway Commisioner pada tahun 1838, dianggap merupakan Sistem Informasi Geografis pertama. Atlas yang terdiri atas peta penduduk, topografi dan geologi secara terpisah dibuat dalam skala yang sama, sehingga jika ditumpangsusunkan akan dapat ditentukan jalur terbaik bagi pembangunan jalan kereta api.
Namun, sistem perpetaan tersebut masih bersifat statis karena tidak bisa dilakukan pembaruan data dan perubahan format atau editing. Perkembagan teknologi komputer memungkinkan data tersebut dapat diubah ke dalam bentuk digital, sehingga data dapat diedit dan dimutakhirkan serta ditumpangsusunkan sesuai dengan kebutuhan. Data dalam bentuk digital tentu lebih dinamis. Karena itu, perkembangan SIG tidak lepas dari kemampuan untuk mengubah system perpetaan dari format statis ke format dinamis.
Sistem Informasi Geografis dalam bahasa Inggris lebih dikenal Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem informasi yang mampu mengelola atau mengolah informasi yang terkait atau memiliki rujukan ruang atau tempat. Apabila kita mengartikan satu per satu atau gabungan katanya, maka Sistem Informasi Geografis dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.  Sistem adalah kumpulan dari sejumlah komponen yang saling terkait dan memiliki fungsi satu sama lain.
2.   Informasi adalah data yang dapat memberikan keterangan tentang sesuatu.
3.  Geografis adalah segala sesuatu tentang gejala atau fenomena di permukaan bumi yang bersifat keruangan.
4.  Sistem Informasi adalah suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari pengumpulan data, manipulasi, pengelolaan, dan analisis serta menjabarkannya sehingga menjadi keterangan.
5.  Informasi Geografis adalah keterangan mengenai ruang atau tempattempat, serta gejala-gejala dan fenomena yang terjadi dalam ruang tersebut di permukaan bumi.
Pengertian-pengertian tersebut dapat memberikan gambaran awal padamu untuk mulai memahami tentang konsep SIG. Agar kamu lebih memahaminya, coba perhatikan beberapa pengertian SIG menurut para ahli di bidangnya, sebagai berikut.
Menurut ESRI (Environment System Research Institute/1990), secara sederhana SIG diartikan sebagai suatu sistem komputer yang mampu menyimpan dan menggunakan data yang menggambarkan lokasi di permukaan bumi. Definisi tersebut dengan tegas menyebutkan sistem komputer sebagai bagian yang tak terpisahkan dari SIG, sehingga jika berbicara SIG kita tidak lepas dari komputer, baik hardware maupun softwarenya. Dalam definisi tersebut. SIG tidak hanya sebagai sistem tetapi juga sebagai teknologi.
Menurut Demers (1997) SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, dan menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi.
Menurut Chrisman (1997) SIG adalah sistem yang terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia, organisasi, dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasiinformasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi.
Menurut Guo Bo (2000) SIG adalah teknologi informasi yang dapat menganalisis, menyimpan, dan menampilkan, baik data spasial maupun nonspasial.
Apakah kamu dapat menyimpulkan pengertian SIG berdasarkan pandangan para ahli tersebut? Coba buat kesimpulannya!
SIG dapat diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya. Bagi para penggunanya, SIG tidak hanya mampu menampilkan informasi tentang suatu lokasi, tepai lebih dari itu dapat digunakan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi.
B. KOMPONEN SIG
Sebagai suatu sistem, SIG tentunya dibentuk oleh sejumlah komponen yang saling terkait di dalamnya. Komponen SIG terdiri atas pelaksana, perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, dan data. Secara global kelima komponen tersebut dapat disederhanakan menjadi tiga komponen utama yang lebih kompak yaitu: data, sistem komputer (perangkat keras dan perangkat lunak), dan manusia (pelaksana). Kelima komponen tersebut dapat kamu pahami dalam ilustrasi gambar 4.3 berikut.

1.Data
Data dan informasi geografis (data spasial) adalah data dan informasi mengenai objek-objek geografis yang dapat diidentifikasi dan mempunyai acuan lokasi berdasarkan titik koordinat-koordinatnya. Data dan informasi tersebut dapat dimasukkan secara langsung dengan cara mengimpor atau mengambil dari perangkat lunak SIG, melalui digitasi peta, dan memasukkan data atribut berupa tabel-tabel. Data dan informasi spasial terdiri atas:
a. Data grafis, yaitu data dalam bentuk gambar atau peta dalam komputer. Data tersebut, apabila dilihat dari strukturnya dapat berupa data vector maupun data raster. Data vektor adalah data dalam bentuk titik, garis, dan poligon pada peta yang terikat oleh koordinat (x,y). Pemasukan datanya dapat dilakukan dengan menggunakan digitiser, keyboard, dan mouse. Data raster adalah data dalam bentuk baris dan kolom (grid atau sel). Gambar atau peta yang terbentuk terdiri atas sel-sel. Ukuran terkecil dari sel-sel tersebut dikenal dengan istilah pixel (picture element). Misalnya, citra satelit merupakan data yang dimasukkan pada computer dalam bentuk data raster.
b.  Data atribut atau disebut juga data tabular adalah data yang dinyatakan dalam bentuk teks atau angka. Misalnya, nama jalan, nama sungai, nama gunung, nomor rumah, panjang dan lebar sungai, dan lain-lain.
Hubungan antara berbagai data spasial dalam SIG dapat dilihat pada gambar berikut.
2. Sistem komputer
Seperangkat komputer yang diperlukan untuk SIG garis besarnya terdiri atas perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
a. Perangkat keras (Hardware)
Perangkat keras komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya) terdiri atas:
1) CPU (Central Processor Unit)
Perangkat ini merupakan bagian dari sistem komputer yang bertindak sebagai tempat untuk pemrosesan. Pada umumnya CPU dapat direpresentasikan oleh suatu chip microprocessor. CPU yang dibutuhkan sangat bervariasi dari yang sederhana sampai yang canggih. Untuk perangkat lunak SIG yang cukup kecil dapat dijalankan minimal pada PC AT 286.
Tetapi untuk SIG yang besar volume datanya dengan menggunakan fasilitas jaringan komputer (network), dan berbasiskan web, maka diperlukan workstation dengan CPU server yang memiliki processor berkemampuan tinggi seperti keluarga intel pentium II, III, atau IV, bahkan kalau perlu processor ganda.
2) RAM
Perangkat ini digunakan oleh CPU untuk menyimpan data sementara. Kebutuhan mengenai RAM juga sangat bervariasi. Untuk perangkat lunak SIG yang kecil hanya diperlukan RAM 4 Mb sampai 8 Mb. Untuk SIG yang besar menggunakan jaringan lokal (intranet) dan internet (web), maka diperlukan RAM yang besar dengan sistem operasi pendukungnya minimal Window NT 4.0. RAM yang direkomendasikan 128 Mb.
3) Storage
Perangkat ini merupakan tempat penyimpanan data secara permanen atau semi permanen. Dibandingkan dengan RAM, akses pada storage ini agak lambat. Yang dimaksud dengan storage di antaranya harddisk, disket, CD-ROM, pita magnetis, dan USB Mobile Disk. Kebutuhan storage sangat bervariasi, untuk SIG yang kecil hanya memerlukan storage di bawah 5 Mb. Sementara untuk SIG yang besar memerlukan storage dengan kapasitas 1 sampai 60 Gb.
4) Input device
Perangkat ini merupakan peralatan yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam program SIG. Yang termasuk perangkat ini ialah keyboard, mouse, digitizer, scanner, dan kamera digital.
5) Output device
Perangkat ini merupakan peralatan yang digunakan untuk menampilkan data dan informasi SIG. Yang termasuk perangkat ini ialah layar monitor, printer, dan plotter.
6) Peralatan lainnya
Perangkat ini merupakan bagian dari SIG yang belum disebutkan tetapi diperlukan terutama untuk SIG yang besar, seperti: kabel jaringan, modem, ISP, router, ethernet card, clients, dan server.
Bila kamu ingin gambaran yang lebih jelas, perhatikan skema berikut.
b. Perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan skema di bawah ini.

Perangkat lunak dalam SIG terdiri atas:
1)  Sistem operasi, terdiri atas program-program yang berfungsi mengatur semua sumber daya dan tata kerja komputer. Sistem operasi juga menyediakan fasilitas-fasilitas dasar yang dapat digunakan program aplikasi untuk menggunakan perangkat keras yang terpasang dalam komputer, pengendalian komunikasi, pengolahan perintah-perintah, manajemen data dan file, dan lain-lain. Contoh sistem operasi ialah Microsoft Windows, LINUX, UNIX, Macintosh.
2) Software aplikasi yang digunakan dalam SIG seperti ARC/Info, ArcView, MapInfo, Idrisi, Erdas, Autocard for GIS, ErMapper, Ilwis, dan lainlain.
3)   Sistem utilitas dan program pendukung seperti bahasa pemrograman.
3. Manusia (pelaksana)
Manusia dalam hal ini merupakan brainware, yaitu kemampuan dalam pengelolaan dan pemanfaatan SIG secara efektif. Bagaimanapun manusia merupakan subjek (pelaku) yang mengendalikan seluruh sistem, sehingga sangat dituntut kemampuan dan penguasaannya terhadap ilmu dan teknologi mutakhir. Selain itu, diperlukan pula kemampuan untuk memadukan pengelolaan dengan pemanfaatan SIG, agar SIG dapat digunakan secara efektif dan efisien. Adanya koordinasi dalam pengelolaan SIG sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh tidak simpang siur, tetapi tepat dan akurat.
Peranan manusia dalam SIG juga ada yang mengkategorikan sebagai pengguna (user). Fungsi pengguna ialah untuk memilih informasi yang diperlukan, membuat standar, membuat jadwal pemutakhiran (updating) yang efisien, menganalisis hasil yang dikeluarkan untuk kegunaan yang diinginkan dan merencanakan aplikasi.
C. TAHAPAN KERJA SIG
Mengolah data SIG menjadi sebuah informasi spasial dalam bentuk peta, diperlukan peralatan dan keterampilan yang memadai. Untuk menyusun dan mengolah data tersebut diperlukan tahapan kerja sebagai berikut.
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan, yang akan dilakukan untuk mengoperasikan system informasi geografis ialah sebagai berikut.
a. Mengkaji kebutuhan
Mengkaji kebutuhan merupakan dasar dari keberhasilan penggunaan SIG. Aspek yang dikaji mencakup pengidentifikasian kegiatan di dalam organisasi yang berkenaan dengan peta atau informasi geografis atau mengkaji bentuk atau model informasi yang dibutuhkan oleh pengguna (user). Paling sedikit ada tujuh jenis kebutuhan yang diperhitungkan: (1) fungsifungsi pemrosesan, (2) data atau isi yang diperlukan, (3) standar dan karakteristik data, (4) aplikasi sistem berikut produknya, (5) fungsi-fungsi perangkat lunak, (6) perangkat keras berikut kapasitasnya, dan (7) fasilitas komunikasi yang digunakan misalnya card dan kabel jaringan, modem, hub, dan yang lainnya.
b. Membuat rancangan peta
Membuat rancangan peta merupakan rencana kegiatan yang akan dilakukan atau dibuat. Hal ini berkaitan dengan peta tematik yang dibutuhkan dan rencana analisis (tumpangsusun) antara peta-peta tematik yang akan dibuat.
Misalnya, akan membuat peta Tingkat Bahaya Erosi (TBE) di suatu wilayah. Peta dasar yang harus tersedia dan konsep analisis yang digunakan ialah sebagai berikut.
1)  Peta dasar yang disiapkan ialah peta topografi, peta curah hujan, peta jenis tanah, peta penggunaan lahan, peta jenis batuan, peta lereng dan ketinggian.
2)   Memilih model analisis erosi yang digunakan.
Berdasarkan genesis:                    a) erosi geologi.
b) erosi dipercepat.
Berdasarkan bentuk:                     a) erosi permukaan, terdiri atas erosi percik, erosi lembar, dan erosi alur.
b) erosi parit.
c) erosi tebing/jurang.
Berdasarkan pergerakan:                         a) erosi horizontal.
b) erosi vertikal.
Berdasarkan tenaganya:               a) erosi oleh air, terdiri atas: erosi oleh air hujan dan erosi oleh air mengalir.
b) erosi oleh angin.
Analisis TBE yang banyak digunakan ialah persamaan untuk menduga erosi permukaan. Jenis erosi ini banyak terjadi di lahan pertanian, dengan menggunakan persamaan model matematis PUKT (Persamaan Umum Kehilangan Tanah) atau USLE (Universal Soil Loss Equation) sebagai berikut.
Peta dasar yang diperlukan harus disiapkan, hal ini dilakukan agar gambar atau peta yang kurang jelas dapat diperbaiki, skala dan tahun peta harus cocok atau disesuaikan. Peta-peta tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber atau instansi terkait. Apabila ada salah satu komponen yang tidak ada atau belum dibuat petanya, maka kita harus membuat peta tersebut. Pembuatan peta tersebut untuk melengkapi dan memudahkan dalam menumpangsusunkan peta-peta yang diperlukan.
c. Merancang basis data
Merancang basis data adalah menyiapkan rencana pengorganisasian data yang akan dimasukkan dalam sistem. pengorganisasiannya berdasarkan pada kebutuhan dan sumber data yang sudah disediakan. Rancangan basis data dapat digambarkan pada bagan seperti berikut ini.
d. Menentukan prosedur kerja
Menentukan prosedur kerja dalam memasukkan data ke dalam sistemvkomputer perlu dilakukan agar tim penyusun SIG dapat bekerja lebih cepatvdan efektif, misalnya semua simbol garis dan area digitasi terlebih dahulu,vkemudian simbol titik, dan seterusnya.
2. Tahap digitasi peta
Digitasi peta merupakan pekerjaan memindahkan peta dalam bentuk lembaran peta (hardcopy) ke dalam komputer. Pada tahap ini, peta yang masih dalam bentuk lembaran kertas kemudian diubah ke dalam bentuk format digital, yaitu format yang dapat dibaca dan diolah oleh komputer. Alat untuk merekam atau memindahkan data tersebut dinamakan digitizer. Selain itu, proses ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan scanner.
3. Tahap editing
Hasil digitasi biasanya belum sempurna, karena masih dapat dijumpai kesalahan atau tidak akurat. Kesalahan tersebut umumnya terjadi akibat ketidaktelitian manusia dalam proses digitasi peta atau karena faktor kemampuan alat yang terbatas. Sehingga pada tahap ini yang dilakukan ialah mengoreksi dan memperbaiki data atau simbol yang salah atau tidak tepat. Kesalahankesalahan yang umumnya terjadi, dalam bentuk overshoot (garis lebih), undershoot (garis tidak nyambung), garis ganda, kesalahan dalam pelabelan, dan lain-lain.
4. Tahap konversi
Tahap konversi adalah tahap penyesuaian koordinat dengan mengubah koordinat meja digitizer ke dalam koordinat lintang dan meridian bumi yang sesungguhnya. Penggunaan koordinat meja digitizer adalah koordinat yang diperlukan agar pembuatan peta dilakukan secara sistematis (tidak acak) dan bersifat sementara. Koordinat tersebut kemudian diubah dan umumnya menggunakan koordinat UTM (Universal Transverse Mercator). Keuntungan menggunakan koordinat UTM adalah dapat menentukan luas dari kenampakan yang ada pada peta, dan satuan yang digunakan ialah meter. Selain system koordinat UTM, ada juga sistem koordinat derajat. Koordinat UTM dan koordinat derajat dapat ditemukan kedua-duanya pada peta topografi atau peta rupa bumi.
5. Tahap anotasi
Tahap anotasi adalah tahap dilakukannya pemberian nama atau catatan terhadap berbagai objek yang ada pada peta, misalnya nama sungai, nama kota, nama gunung, nama daerah, atau nama wilayah.
6. Tahap labelling
Setiap objek yang nampak dan ada pada peta harus diberi label dan fungsinya sebagai identitas dari objek tersebut. Identitas ini berguna untuk membuat hubungan antara data grafis dan data nongrafis. Label atau identitas tersebut biasanya dituangkan dalam legenda atau keterangan peta.
7. Tahap analisis
Setelah peta yang dibutuhkan selesai dikerjakan, maka tahap selanjutnya adalah tahap analisis dan pengolahan lebih lanjut. Tahap analisis yaitu tahap pengukuran panjang, kerapatan, luas objek pada peta dan sampai pada penggabungan beberapa peta dengan cara tumpang susun (overlay). Penggabungan tersebut akan menghasilkan peta baru yang lebih informatif. Pada SIG konvensional analisis datanya berupa pengukuran dengan menggunakan alat sederhana, seperti penggaris untuk mengukur panjang dan planimeter untuk mengukur luas. Pada SIG yang menggunakan komputer analisis datanya terutama untuk menghitung luas wilayah dapat dilakukan dengan mudah.
Analisis peta hasil tumpang susun yang dilakukan secara konvensional dilakukan dengan menggunakan kertas transparan sehingga beberapa peta dapat ditumpangsusunkan menjadi peta yang bertampalan. Beberapa peta dapat ditumpangsusunkan apabila skala petanya sama.
8. Tahap buffering
Buffering adalah jenis analisis yang akan menghasilkan buffer atau penyangga yang bisa berbentuk lingkaran atau poligon yang melingkupi suatu objek sebagai pusatnya, sehingga dapat diketahui luas objek dan jarak dari objek lainnya.
Misalnya, untuk membuka usaha wartel, maka perlu dianalisis jumlah saingan yang ada pada radius tertentu dari suatu lokasi.
9. Tahap pelaporan atau keluaran data
Tahap pelaporan atau keluaran data dapat dilakukan dalam bentuk menampilkan pada layar monitor atau dicetak melalui printer atau plotter. Dalam laporan, semua informasi hasil overlay harus ditampilkan secara menarik dengan pewarnaan yang sederhana tetapi sesuai dengan standar kartografis sehingga menampilkan bentuk/warna yang indah dan dengan divariasikan tabel/grafik/video pada setiap tempat yang diinginkan dan perlu penambahan informasi.
10. Informasi lewat jaringan
Jika perlu, pada tahap berikutnya adalah mengaitkan basis data dengan jaringan (network) melalui internet agar dapat diakses oleh orang lain. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua informasi dapat diakses dengan mudah, Hal ini ada kaitannya dengan biaya yang telah dikeluarkan dalam membuat SIG, sehingga informasi tersebut kadang-kadang harus dibeli atau dengan kompensasi lainnya. Agar tampilan peta SIG yang Anda buat berdasarkan tahapan di atas lebih menarik dan informatif, maka perlu ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi.

Contohnya, untuk menganalisis daerah rawan longsor, maka tampilan peta tiga dimensi sangat dibutuhkan agar dapat dilihat bentuk morfologi suatu wilayah lebih jelas.
Memang, apabila kita kaji dari beberapa pengertian sebelumnya tentang SIG selalu identik dengan penggunaan komputer. Bagi kamu yang tidak memiliki fasilitas tersebut di sekolahnya, tidak perlu khawatir. Karena yang terpenting dari SIG adalah cara kerjanya yang meliputi pemasukan data, pengambilan dan penyimpanan data, analisis dan manipulasi data, dan pelaporan. SIG berkepentingan dengan data ruang-waktu dan sering tapi tidak selalu perlu, menggunakan komputer. Penggunaan komputer hanya untuk mempercepat analisis dan menyimpan data dalam jumlah banyak. Secara sederhana dapat kamu lakukan melalui pengoperasian SIG secara konvensional. Karena pada dasarnya, SIG berawal dari pemetaan secara konvensional.
SIG yang dibuat secara konvensional berpegang pada teknik kartografis atau teknik pemetaan pada umumnya. Penyajian data spasial dilakukan dengan menggambar peta pada selembar kertas atau bidang datar dengan menggunakan peralatan kartografis, seperti rapido, lettering set, pensil, kertas kalkir, dan alat gambar lainnya. Lebih sederhana lagi apabila Anda menggunakan plastic transparan sebagai bidang datarnya dan spidol berwarna.
Berikut, langkah-langkah kegiatan SIG secara konvensional yang dapat kamu lakukan.
1. Langkah persiapan
Pertama yang harus kamu lakukan ialah menentukan jenis peta yang akan dibuat. Peta yang telah ditentukan akan berhubungan dengan pencarian data yang diperlukan, peta tematik yang harus dikumpulkan, dan cara analisis yang akan dilakukan. Data-data yang diperlukan, dapat kamu peroleh dari berbagai instansi yang menyediakan data seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pertanahan Nasional (BPN), Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas Tata Kota, dan lainnya. Selain itu, pengumpulan data juga dapat Anda lakukan melalui survey ke lapangan dan diplot pada peta yang Anda miliki.
2. Langkah pembuatan peta
Apabila semua jenis data dan beberapa peta yang kamu butuhkan sudah terkumpul, selanjutnya kamu siap untuk membuat peta. Langkah-langkah yang harus diperhatikan sebagai berikut:
a.  Sediakan alat gambar (plastik transparan, spidol berwarna untuk plastic transparan, alkohol 70% untuk menghapus apabila terdapat kesalahan dalam menggoreskan spidol, dan meja gambar).
b.  Siapkan peta, tentunya peta yang akan digunakan dan dibuat harus disamakan skalanya. Dengan demikian, peta yang telah dibuat dapat ditumpangsusunkan (overlay). Kemudian tempatkan peta di atas meja gambar!
c.  Ambil plastik transparan dan tempatkan di atas peta tadi. Agar kedudukan plastik tidak berubah (bergeser), maka gunakanlah selotipe atau doubletip untuk menempelkannya.
d. Gunakan spidol transparan untuk mulai menggambar ulang (menjiplak) pada plastik. Warnailah objek yang digambar sesuai dengan peta yang dijiplak, seperti warna merah untuk jalan, warna hitam untuk batas administrasi, warna biru untuk wilayah perairan, dan warna hijau untuk batas vegetasi.
e. Buatlah garis tepi pada plastik transparan untuk menandai batas wilayah yang kamu gambarkan.
f.    Ulangi langkah tersebut untuk membuat peta tematik lain yang kamu perlukan.
3. Langkah analisis
Jika peta gabungan telah selesai dibuat, maka tahap berikutnya ialah menganalisisnya. Pada tahap ini, peta-peta tematik yang telah kamu buat ditumpangsusunkan di atas meja gambar. Bagian paling atas ialah plastic transparan untuk menggambar ulang semua peta yang ditumpangsusunkan tadi. Penggabungan peta dapat dilakukan secara langsung. Jika menemui kesulitan, kamu bisa menggantikannya dengan menggunakan kertas kalkir yang seukuran plastik tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peta gabungan tadi lebih rapi. Gunakan rapido berbagai ukuran dan lettering set untuk menggambar dan menulis keterangan peta pada kertas kalkir tadi. Gambar ulang semua objek yang ada pada peta komposit dan buatlah legenda peta beserta atributnya.

Sebagai gambaran lebih jelas tentang tahapan yang akan kamu lakukan dalam pembuatan peta SIG tertera seperti urutan gambar 4.9 berikut.


Agar kamu dapat langsung mempraktikkan pemetaan SIG secara konvensional, maka lakukanlah tahapan-tahapan pada latihan di bawah ini. Sebelumnya, buatlah beberapa kelompok kerja dalam kelas kamu. Carilah tempat yang berbeda untuk masing-masing kelompok dalam mempraktikkan latihan berikut.
Tujuan :                                   Siswa mampu menentukan lokasi usaha wartel dengan ketentuan jarak tidak lebih dari 100 meter dari jalan utama, pada radius 250 meter dari wartel masih terdapat permukiman, dan tidak terdapat saingan atau wartel lainnya yang berjarak minimal 500 meter dari wartel yang akan ditentukan tempatnya.
Jenis Analisis :                                     Buffering dan overlay
Langkah kerja :
Tahap I :                                  Mengumpulkan data
1. Mencari peta administrasi yang dilengkapi jaringan jalan. Kemudian peta tersebut kamu buat sebagai peta dasarnya.
2. Mencari peta rupa bumi atau peta penggunaan lahan untuk menentukan objek sebaran permukiman.
3. Mencari data sebaran wartel yang sudah terdapat di daerah yang kamu petakan.
4. Survey lapangan untuk memplot lokasi wartel-wartel tersebut pada peta-peta yang sudah kamu miliki.
Tahap II :                                 Membuat peta
1. Membuat peta jaringan jalan dan buffer pada plastic transparan dengan jarak 100 meter dari jalan yang dipetakan.
2. Membuat peta sebaran lokasi wartel pada plastik transparan dan membuat buffer berupa lingkaran dari lokasi masingmasing wartel dengan radius 500 meter.
3. Membuat peta sebaran permukiman dan buffer berupa lingkaran pada plastik transparan dari lokasi masing-masing wartel dengan radius 250 meter.
Tahap III :                                Analisis Buffer
1. Menumpangsusunkan peta-peta yang telah kamu buat pada tahap II.
2.  Menentukan lokasi yang sesuai dengan persyaratan atau tujuan dan memberi tanda dengan mengarsir wilayah yang dimaksud. Mungkin saja dari peta-peta tersebut terdapat beberapa alternatif lokasi yang dapat dijadikan petunjuk mendirikan usaha wartel.
Setelah kamu memahami dan mempraktikkannya, cobalah untuk mengulang kegiatan tersebut dengan mengganti topik latihan sesuai kondisi daerah kamu masing-masing atau yang dianggap lebih menarik. Diskusikanlah terlebih dahulu dengan guru!
D. MANFAAT SIG DALAM KAJIAN GEOGRAFI
Pemanfaatan SIG terus meluas, tidak hanya oleh para ahli geografi, tetapi juga dimanfaatkan oleh bidang keilmuan lainnya, seperti ilmu-ilmu kebumian (geologi, tanah, geomorfologi, dan geofisika), perencanaan, pertanian, perikanan, kehutanan, dan lain-lain. Pada saat ini hampir semua bidang ilmu memerlukan SIG, misalnya SIG untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, SIG untuk perencanaan wilayah, SIG untuk pengelolaan hutan, SIG untuk pengelolaan pertanian, SIG untuk pengelolaan daerah aliran sungai, SIG untuk penanganan bencana alam, dan yang lainnya. Bahkan di negara-negara maju, pemanfaatan SIG tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi sudah merambah ke berbagai bidang usaha. Misalnya, perusahaan-perusahaan real estate, perusahaan konstruksi, periklanan.
Kaitannya dengan geografi, SIG merupakan alat analisis yang handal. Pemanfaatan SIG menjadi bagian penting dan mampu memberikan analisis serta kesimpulan yang bisa diandalkan. Berikut ini beberapa kemampuan SIG:
1.   Mencari dan menunjukkan lokasi suatu objek tertentu beserta keterangan lainnya.
2.  Mencari atau menentukan lokasi yang memenuhi kriteria untuk mendirikan suatu kawasan permukiman, perkantoran, pusat pemerintahan, pusat perdagangan, dan usaha ekonomi lainnya.
3.  Menyajikan kecenderungan perubahan atau perkembangan dari suatu fenomena, misalnya perubahan luas permukiman, perkembangan kepadatan penduduk.
4.   Menganalisis pola dari suatu fenomena tertentu, misalnya pola sebaran penyakit.
5. Membuat model-model untuk keperluan evaluasi kesesuaian lahan, peruntukan lahan, konservasi DAS, penanggulangan bahaya banjir, dan model-model lain.
Kemampuan-kemampuan SIG tersebut banyak dimanfaatkan dalam kajian geografi. Topik-topik geografi yang dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan SIG, antara lain sebagai berikut.
a. Manajemen tata guna lahan
Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaataan lahan di kota biasanya dibagi menjadi daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum, dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan utilitas-utilitas yang diperlukan.
Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentu yang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan tempat sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter antara lain: di luar area pemukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan sebagainya. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteria ini nanti digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria.
Di daerah pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisi tanah, ketinggian, dan keadaan alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses pengolahan lahannya. Pembangunan saluran irigasi agar dapat merata dan minimal biayanya dapat dibantu dengan peta sawah ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian masing-masing tempat dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebaran konsumen, dan peta jaringan transportasi.
Selain untuk manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu dalam hal penataan ruang. Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan, pedesaan, permukiman, kawasan industri, dan lainnya.
b. Inventarisasi sumber daya alam
Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam ialah sebagai berikut.
1)  Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
2)   Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:
a) kawasan lahan potensial dan lahan kritis;
b) kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak;
c) kawasan lahan pertanian dan perkebunan;
d) pemanfaatan perubahan penggunaan lahan;
e) rehabilitasi dan konservasi lahan.
c. Untuk pengawasan daerah bencana alam
Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:
1) memantau luas wilayah bencana alam;
2) pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang;
3) menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana;
4) penentuan tingkat bahaya erosi;
5) prediksi ketinggian banjir;
6) prediksi tingkat kekeringan.
d. Bidang sosial
Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidang sosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut.
1)   Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
2)   Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
3)   Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
4)   Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.

5) Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.


Ringkasan
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi yang berkenaan dengan keruangan suatu daerah atau wilayah. Informasi tersebut berupa lembaran peta atau tampilan layar komputer, yang diperoleh melalui pendataan di lapangan kemudian diolah menjadi sebuah informasi spasial. Hasilnya bisa disajikan dengan menggunakan teknologi komputer atau secara konvensional.
SIG yang berbasis komputer terdiri atas data, sistem komputer (hardware dan software), dan manusia (pelaksana). Software atau perangkat lunak yang biasa digunakan dalam proses SIG merupakan paket program aplikasi pemetaan seperti AutoCad, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, IDRISI, ArcView, ER Mapper, ERDAS, Spans GIS, MGE.
Tahapan SIG berbasis komputer dimulai dengan tahap persiapan yang meliputi: mengkaji kebutuhan, membuat rancangan peta, merancang basis data, dan menentukan prosedur kerja; tahap persiapan, meliputi: tahap digitasi peta, editing, konversi, anotasi, labelling; dan tahap analisis, meliputi: buffering, pelaporan, networking.
SIG yang dibuat secara konvensional biasanya berpegang pada teknik kartografis atau teknik pemetaan. Penyajian data spasial dilakukan dengan menggambar peta pada selembar kertas atau bidang datar dengan menggunakan peralatan kartografis, seperti rapido, lettering set, pensil, dan alat gambar lainnya.
SIG dengan kemampuan yang dimilikinya dapat menentukan suatu lokasi usaha atau perencanaan dalam pembangunan. Beberapa manfaat SIG dalam geografi, yaitu: untuk manajemen pemanfaatan lahan dan tata ruang, penentuan lokasi pusat pertumbuhan, inventarisasi sumber daya alam, pengawasan daerah bencana, penentuan lokasi usaha, dan lain-lain.
Tugas mandiri
Misalnya di daerah sekitar tempat tinggal kamu akan didirikan pusat perbelanjaan. Karakteristik lokasi yang diinginkan ialah:
1. Bukan di lokasi yang sering mengalami kemacetan lalulintas.
2. Bebas banjir dan bencana alam.
3. Mudah dijangkau oleh pemadam kebakaran.
4. Dekat dengan jalan.
5. Daerah yang paling banyak dilalui jalur angkutan umum.
6. Mudah diakses oleh masyarakat.
7. Sesuai dengan peraturan/ketentuan pemerintah.
Persyaratan tersebut, kamu diskusikan secara berkelompok, kemudian buat langkah-langkah yang harus dilakukan berdasarkan tahapan kerja SIG, agar lokasinya sesuai dengan persyaratan yang diinginkan.
Kegiatan kelompok
Buatlah Peta hasil SIG terhadap karakteristik fisik dan sosial di wilayah kota/ kabupaten yang terdapat dalam provinsi tempat kamu tinggal. Kemudian berikan analisisnya dengan menggunakan klasifikasi. Adapun langkah kerja yang harus kamu lakukan yaitu:
1. Mencari dan mengumpulkan peta tematik berupa peta sebaran suhu, peta geologi, peta topografi, peta jenis tanah, dan peta kepadatan penduduk.
2. Menggambar ulang peta-peta tersebut satu persatu di atas kertas transparan. Kemudian menumpangsusunkan peta-peta tersebut pada plastik transparan tadi, sehingga dihasilkan satu peta gabungan.
3. Menggambar ulang peta dari plastik transparan tadi, ke atas kertas kalkir agar lebih rapi. Kemudian memberi simbol atau kode pada masing-masing unit dari peta komposit, dan memberi keterangan simbol pada bagian legenda peta.
4. Mencari informasi dari peta gabungan tadi tentang karakteristik suhu, morfologi, jenis batuan, jenis tanah, kepadatan penduduk dari wilayah kota/kabupaten yang ada di dalam provinsi tersebut:
Glosarium
Sistem Informasi :                   suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari pengumpulan data, manipulasi, pengelolaan, dan analisis serta menjabarkannya sehingga menjadi keterangan.
Informasi Geografis :              keterangan mengenai ruang atau tempat-tempat, serta gejala-gejala dan fenomena yang terjadi dalam ruang tersebut di permukaan bumi.
Hardware dalam SIG :            perangkat keras berupa komputer dan alat penunjang lainnya seperti digitizer, plotter, dan lain-lain.
Software dalam SIG :              perangkat lunak berupa program yang digunakan untuk menjalankan sistem operasi SIG, seperti ARC/ Info, ArcView, MapInfo, Idrisi, Erdas, Autocard for GIS, ErMapper, Ilwis
Data grafis :                            data dalam bentuk gambar atau peta dalam computer yang dapat berupa data vektor maupun data raster.
Data atribut atau data tabular : data yang dinyatakan dalam bentuk teks atau angka.
Brainware :                             kemampuan dalam pengelolaan dan pemanfaatan SIG secara efektif.
Konversi :                                tahap penyesuaian koordinat dengan mengubah koordinat meja digitizer ke dalam koordinat lintang dan meridian bumi yang sesungguhnya.
Anotasi :                                  tahap dilakukannya pemberian nama atau catatan terhadap berbagai objek yang ada pada peta, misalnya nama sungai, nama kota, nama gunung, nama daerah, atau nama wilayah.

Buffering : j                             enis analisis yang akan menghasilkan buffer atau penyangga yang bisa berbentuk lingkaran atau polygon yang melingkupi suatu objek sebagai pusatnya, sehingga dapat diketahui luas objek dan jarak dari  objek lainnya.


UJI KOMPETENSI
I. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang tepat!
1.  Arc/Info merupakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis yang mulai dikembangkan oleh ....
a. ITC Belanda pada tahun 1985
b. ESRI Amerika Serikat pada tahun 1981
c. Bakosurtanal 1985
d. Universitas Clark di Amerika Serikat pada tahun 1987
e. University Harvard tahun 1964
2.  Istilah Sistem Informasi Geografis mulai berkembang sejak tahun 1960- an, hal ini kaitannya dengan ....
a. berkembangnya teknologi komputer
b. kesadaran masyarakat mengenai pentingnya informasi spasial
c. pengelolaan sumberdaya alam
d. kebutuhan untuk mementukan lokasi pertahanan
e. pembangunan yang berkelanjutan
3.   Kita sering keliru bahwa peta yang dibuat secara manual (di atas kertas, meja gambar, dan alat tulis gambar) tidak dikategorikan SIG, padahal peta tersebut masih hasil SIG, hal ini disebabkan ....
a. SIG identik dengan komputer
b. SIG identik dengan data spasial
c. SIG identik dengan pembuatan informasi melalui peta
d. SIG identik dengan data wilayah
e. SIG identik dengan peta
4.   Keunggulan SIG berbasis komputer ialah ....
a. penelusuran, pemrosesan dan transmisi data dapat dilakukan dengan cepat
b. terdokumentasi sangat baik
c. menampilkan simbol yang lebih variatif
d. diperlukan oleh kalangan yang lebih luas
e. penggunaan metode konvensional sudah ketinggalan zaman
5.  SIG banyak dimanfaatkan tidak hanya oleh geograf, tetapi oleh berbagai bidang keilmuan, kecuali ....
a. planolog, geolog, dan geomorfolog
b. hidrolog, geomorfolog, dan pertanian
c. kehutanan, pariwisata, dan geofisika
d. astronom, elektro, dan filsafat
e. perencanaan wilayah dan arsitektur
6.   Data SIG yang tergolong data objek fisik di antaranya ....
a. zone iklim                                              d. kepadatan penduduk
b. kelompok usia                                       e. rawan bencana
c. jaringan transportasi
7. Kota Bandung pada Peta Jawa Barat dengan skala 1:5.000.000 akan nampak dalam bentuk ....
a. simbol titik                                            d. simbol area
b. simbol garis                                          e. tidak nampak
c. simbol tak beraturan
8.   Peta yang dihasilkan dari tumpang susun beberapa peta adalah ....
a. peta daerah aliran sungai                    d. peta jaringan jalan
b. peta penggunaan lahan                        e. peta unit lahan
c. peta topografi
9.   Salah satu cara memasukkan (input) data SIG, tertera di bawah ini, kecuali ….
a. scanning                                                d. digitasi
b. tabulasi                                                             e. printing
c. anotasi
10. Jenis tampilan data SIG yang dihasilkan dan siap untuk dipresentasikan atau diinformasikan kepada pengguna SIG, kecuali ....
a. peta                                                       d. grafik
b. diagram                                                e. tabel
c. overlay peta
11. Bagian yang akan mengelola dan menganalisis data SIG diperlukan pengetahuan dan keterampilan tersendiri agar hasil yang ditampilkan memberikan informasi spasial yang sesuai dengan kaidah kartografis. Keterampilan tersebut di antaranya ....
a. jenis data yang akan dimasukkan
b. komputer yang digunakan
c. program dan peralatan yang digunakan
d. sistem informasi yang akan digunakan
e. tampilan yang diinginkan
12. Syarat untuk menumpangsusunkan beberapa peta agar dapat dihasilkan peta baru dalam proses SIG ialah ....
a. data seri yang diperoleh dalam rentang waktu tertentu
b. beberapa daerah yang luasnya sama
c. daerah dan skala petanya sama
d. data yang diperoleh dari data lapangan
e. memiliki kesamaan jenis peta tematik
13. Berikut ini beberapa fungsi perangkat lunak (software) dalam SIG, kecuali .....
a. untuk analisis data
b. untuk pengecekan data
c. untuk penyimpanan data
d. untuk mengoperasikan data
e. untuk memanipulasi data
14. Berikut ini yang membedakan antara SIG berbasis komputer dengan SIG konvensional, ialah ....
a. peta yang dihasilkan
b. peralatan yang digunakan
c. informasi yang disampaikan
d. ketelitian data yang disajikan
e. tujuan yang diinginkan
15. Peta yang akan dioverlay untuk menentukan lokasi yang dapat dijadikan pusat kota atau layanan administrasi kemasyarakatan, kecuali ....
a. peta mobilitas penduduk
b. peta permukiman
c. peta jaringan jalan
d. peta penggunaan lahan
e. peta kemiringan lereng
16. Pada saat ini SIG banyak dimanfaatkan di kalangan perguruan tinggi dan instansi pemerintah terutama dalam perencanaan dan penentuan kebijakan. Selain itu, SIG banyak dimanfaatkan oleh dunia usaha, di antaranya untuk ....
a. menentukan jenis produk yang dipasarkan
b. menentukan wilayah pemasaran
c. menentukan media promosi
d. menentukan target produksi yang dicapai
e. memperbesar kualitas produksi
17.  Yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya ialah ....
a. SIG mampu mengolah berbagai jenis data
b. SIG merupakan sistem informasi berbasis ruang
c. SIG mampu menyajikan informasi ruang dan informasi lainnya
d. SIG merupakan satu-satunya sistem yang dirancang untuk keperluan perencanaan daerah
e. SIG hanya dimanfaatkan oleh mereka yang berkecimpung dalam bidang ilmu kebumian
18. Selain kemampuannya memadukan dan menganalisis data, SIG juga memiliki keunggulan dalam hal ....
a. kemampuan mengintegrasikan data vektor, raster, dan atribut.
b. kemampuan menyajikan data
c. kemampuan memanipulasi data
d. kemampuan menyajikan dan memanipulasi data
e. kemampuan mengumpulkan data
19. Mengelompokkan data spasial menjadi data spasial yang baru merupakan jenis analisis ....
a. networking                                            d. overlay
b. analisis tiga dimensi                             e. buffering
c. klasifikasi
20. Jika seseorang bermaksud mencari lokasi rumah tidak lebih dari 100 meter jaraknya dari jalan utama pada suatu wilayah, maka analisis SIG yang tepat adalah ....
a. klasifikasi
b. buffering
c. networking
d. overlay
e. analisis tiga dimensi
II. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara jelas!
1.   Buatlah pengertian SIG berdasarkan pengetahuan yang kamu miliki!
2.   Sebutkan tiga contoh pemanfaatan SIG!
3.   Apa yang dimaksud dengan data grafis dan data nongrafis dalam SIG?
4.   Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen yang membangun SIG!
5.  Mengapa SIG mulai populer pada tahun 1960-an, pada hal SIG sudah ada sejak manusia ada di permukaan bumi?
6. Mengapa dalam menghimpun data untuk proses SIG, masih memerlukan observasi lapangan?
7. Sebutkan lima peta tematik yang dapat ditumpangsusunkan guna menyajikan informasi bahaya erosi di suatu daerah!
8. Jelaskan tahapan SIG yang digunakan untuk memonitor perubahan penggunaan lahan di suatu daerah!
9.   Jelaskan keunggulan pengoperasian SIG secara konvensional!
10. Apa saja kemampuan yang dimiliki oleh SIG?
Refleksi

Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang belum kamu pahami? Jika ada, maka materi apakah yang betul-betul belum kamu pahami tersebut? Coba dipelajari kembali, sehingga  proses belajar kamu tuntas. Apabila masih menemui kesulitan mengenai materi tersebut, diskusikanlah bersama teman-temanmu atau tanyakan kepada guru. Jika sudah betul-betul kamu pahami, silakan melanjutkan pada pembelajaran bab berikutnya!

1 komentar: